Selasa, 25 Oktober 2016

BILANGAN PRIMA 5

Bilangan Prima
Bilangan Prima yang Kurang dari 100

2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47, 53, 59, 61, 67, 71, 73, 79, 83, 89, 97

Bilangan Prima Tiga Digit Pertama

101, 103, 107, 109, 113, 127, 131, 137, 139, 149, 151, 157, 163, 167, 173, 179, 181, 191, 193, 197, 199, 211, 223, 227, 229, 233, 239, 241, 251, 257, 263

Bilangan Prima Empat Digit Pertama

1009, 1013, 1019, 1021, 1031, 1033, 1039, 1049, 1051, 1061, 1063, 1069, 1087, 1091, 1093, 1097, 1103, 1109, 1117, 1123, 1129, 1151, 1153, 1163, 1171, 1181

Bilangan Prima Terbesar

Tidak ada bil prima terbesar. Tahun 2007 ditemukan bil prima 2^23.582.657-1. Bilangan ini terdiri dari 9.808.358 digit.

BILANGAN PRIMA 4

Pengertian dan Cara Termudah Menentukan Bilangan Prima

Pengertian dan Cara Termudah Menentukan Bilangan Prima-Menurut wikipedia, bilangan prima adalah bilangan asli yang lebih besar dari angka 1, yang faktor pembaginya adalah 1 dan bilangan itu sendiri. Sebagai contoh, 2 dan 3 adalah bilangan prima karena 2 hanya memiliki 2 faktor yakni 1 dan 2. Tiga ( 3 ) juga termasuk bilangan prima karena faktornya hanya 1 dan 3. Empat (4) bukan bilangan prima karena 4 memiliki 3 faktor pembagi yakni 1, 2, dan 4. Sepuluh bilangan prima yang pertama adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, dan 29.

Untuk mempermudah kita dalam menentukan mana yang bilangan prima dan mana yang bukan bilangan prima dapat dilakukan dengan cara yang praktis dan mudah yakni dengan cara menambahkan angka 6 pada bilangan prima yang ke-3 ( 5 ) dan ke-4 ( 7 ) dengan syarat apabila ada hasil dari bilangan prima ditambah 6 adalah bilangan yang habis jika dibagi 5 dan atau dibagi 7 maka pasti itu bukan bilangan prima.

Mari kita coba menjumlahkan bilangan prima yang ke-3 ( 5 ) dengan angka 6, jadi angka 2 dan 3 dilewati sehingga yang ditambahkan dengan angka 6 yaitu angka 5 kemudian angka 7 dengan cara sesuka hati kita.

Contoh :
5 + 6 = 11, 11 tidak dapat dibagi 5 maupun 7, 11 hanya memiliki 2 faktor yakni 1 dan 11
11 + 6 =17, 17 tidak dapat dibagi 5 maupun 7
17+6, 23 + 6, dan seterusnya

7 + 6 = 13
13 + 6 = 19
19 + 6 = 25, angka 25 dapat dibagi 5 dan faktor dari 25 adalah 1, 5, dan 25 ( ada 3 faktor ), maka 25 adalah bukan bilangan prima.

Untuk lebih jelasnya silahkan amati penjumlahan pada gambar di bawah ini :

Keterangan :

25 bukan bilangan prima karena memiliki lebih dari 2 faktor, dalam bahasan ini angka 25 dapat dibagi 5
35 bukan bilangan prima karena memiliki 4 faktor yakni 1, 5, 7, dan 35, kalau dalam cara termudah mencari bilangan prima, karena 35 dapat dibagi 5 dan 7
49 bukan bilangan prima karena dapat dibagi 7
55 bukan bilangan prima karena dapat dibagi 5
65 bukan bilangan prima karena dapat dibagi 5
77 bukan bilangan prima karena dapat dibagi 7
77 + 6= .... dan seterusnya
79 + 6 = .... dan seterusnya
Demikian Cara Termudah Menentukan Bilangan Prima. Semoga bermanfaat

BILANGAN PRIMA 3

Definisi Bilangan Prima Serta Faktorisasi Prima
Sunday, June 30th 2013. | Bilangan
advertisements
Bilangan prima merupakan bilangan asli yang lebih besar dari satu serta faktor pembaginya adalah satu dan bilangan itu sendiri.

Yang termasuk dalam anggota bilangan prima yaitu {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47, …}. Dalam matematika tidak ada bilangan prima yang terbesar karena jumlah dari bilangan prima tak berhingga.

Sepertinya untuk definisi serta yang anggota bilangan prima sudah jelas, sehingga sekarang kita akan bahas tentang Faktorisasi Prima. Yang dimaksud dengan faktorisasi prima adalah pembentukan suatu bilangan ke dalam bentuk perkalian dimana faktornya merupakan bilangan prima.

Terdapat dua cara mencari faktorisasi prima, yaitu :

adversitemens
1. Menggunakan pohon faktor

Perhatikan contoh berikut ini

sehingga faktorisasi prima dari 30 adalah 2x3x5

sehingga faktorisasi prima dari 864 adalah 2x2x2x2x2x3x3x3

2. Menggunakan pembagian bersusun

Perhatikan contoh berikut ini.

sehingga faktorisasi prima dari 30 yaitu 2x3x5

Hasilnya akan sama baik kita mencari menggunakan pohon faktor ataupun pembagian bersusun. Berdasarkan pengetahuan matematis sekarang, bilangan yang paling sulit difaktorisasi adalah bilangan semiprima yaitu bilangan yang merupakan hasil perkalian dua bilangan prima.

BILANGAN PRIMA 2

Bilangan Prima Antara 1-100

Bilangan Prima Antara 1-100

Tahukah kalian apa itu bilangan prima? Seingat saya materi ini diajarkan sewaktu SD. Bagi yang belum tahu, bilangan prima adalah bilangan yang hanya memiliki dua faktor, yaitu 1 dan bilangan prima itu sendiri. Kebalikannya adalah bilangan komposit, yaitu bilangan yang memiliki lebih dari dua faktor.

advertisement

Adapun kriteria bilangan prima harus bilangan asli, positif, dan lebih dari 1. Mengapa 1 bukan termasuk bilangan prima? Karena 1 cuma punya satu faktor, yaitu 1 itu sendiri. Tidak ada bilangan asli yang kalau dikalikan dengan 1 hasilnya 1 selain 1 itu sendiri (1 x 1 = 1).

Sebagai contoh, 5 termasuk bilangan prima karena hanya memiliki dua faktor, yaitu 1 dan 5. Sedangkan 9 bukan termasuk bilangan prima, karena memiliki faktor-faktor antara lain 1, 3, dan 9.

Bilangan prima terkecil adalah 2, yang merupakan satu-satunya bilangan genap yang termasuk bilangan prima. Bilangan ini hanya memiliki dua faktor, yaitu 1 dan 2. Selain 2, bilangan prima termasuk bilangan ganjil.

Bagaimana dengan bilangan prima terbesar? Berhubung jumlah bilangan itu sendiri tak terhingga, maka secara sistematis bilangan prima terbesar juga tidak ada. Namun, bilangan prima terbesar yang pernah diketahui pada tahun 2013 adalah 2^57.885.161 – 1. Tentu saja ada yang lebih besar dari ini. Kalian berminat mencarinya? Anda bisa gunakan metode saringan Eratosthenes untuk mencarinya (silakan telusuri lebih lanjut di Google).

Bilangan Prima Antara 1-100
Bilangan prima kurang dari 10: 2, 3, 5, 7
Bilangan prima antara 10-20: 11, 13, 17, 19
Bilangan prima antara 20-40: 23, 29, 31, 37
Bilangan prima antara 40-100: 41, 43, 47, 53, 59, 61, 67, 71, 73, 79, 83, 89, 97

Jumlah bilangan prima dari 1 sampai 100 ada 25 bilangan. Menghafal bilangan prima ini nantinya akan sangat membantu dalam menentukan KPK dan FPB suatu bilangan. Selain itu, menghafal bilangan prima juga dapat membantu dalam menyelesaikan soal himpunan. Misalnya, kalian disuruh menentukan anggota himpunan di mana semua anggotanya merupakan bilangan prima kurang dari 20. Pertanyaan seperti ini tentu perlu pengetahuan tentang bilangan prima.

Demikian materi pembahasan tentang bilangan prima. Buka juga materi lainnya, biar tambah pintar matematika. Kalau ada yang mau ditanyakan, atau bahkan mau menanyakan soal, silakan kirim melalui kolom komentar.

Tambahan, bagi yang belum tahu, tanda ^ artinya pangkat. Misal, 2^5 berarti 2 pangkat 5.

advertisement

BILANGAN PRIMA 1

Pengertian Bilangan Prima & Contoh Bilangan Prima 1-100

Bilangan prima adalah bilangan lebih besar dari 1 yang hanya dapat dibagi oleh dua bilangan berbeda, yakni bilangan itu sendiri dan 1. Dengan kata lain, bilangan prima tidak dapat difaktorisasi menjadi bilangan lain. Contohnya 2 hanya dapat dibagi oleh 2 dan 1. 2 hanya dapat difaktorkan menjadi 2 dan 1 (2 = 2 × 1). Jadi, bilangan prima terkecil adalah 2. Selain itu, 2 juga merupakan satu-satunya bilangan prima genap.

Kenapa 1 bukan bilangan prima? Meski angka 1 tidak dapat dibagi dengan angka lain selain angka itu sendiri, 1 dianggap bukan merupakan bilangan prima. Ini karena angka 1 hanya dapat dibagi oleh angka itu sendiri (1 = 1 × 1). Seperti definisi diatas, suatu bilangan merupakan bilangan prima jika dapat dibagi oleh dua bilangan berbeda.

Bilangan komposit adalah bilangan lebih besar dari 1 yang bukan merupakan bilangan prima. Untuk menentukan apakah suatu bilangan merupakan bilangan prima atau bilangan komposit, Anda perlu faktorkan bilangan tersebut. Jika bilangan tersebut memiliki faktor-faktor selain bilangan itu sendiri dan 1, maka bilangan tersebut merupakan bilangan komposit. Jika sebaliknya, maka bilangan tersebut merupakan bilangan prima.

Contohnya bilangan 9 dapat difaktorkan menjadi 9 = 3 × 3 × 1. Jadi 9 bukan merupakan bilangan prima. Bilangan 13 dapat difaktorkan menjadi 13 = 13 × 1. Jadi 13 merupakan bilangan prima.

Tabel Contoh Bilangan Prima 1 Sampai 100

2 3 5 6 11
13 17 19 23 29
31 37 41 43 47
53 59 61 67 71
73 79 83 89 97

BILANGAN PRIMA

Bilangan Prima 1 sampai 100 dan Definisi Bilangan Prima

Dasar Pendidikan Indonesia kali ini akan berbagi artikel tentang Bilangan Prima 1 sampai 100 dan Definisi Bilangan Prima
Untuk postingan kali ini penulis akan coba share pengertian bilangan prima dan bilangan prima 1 sampai 100 yang mungkin berguna buat adik-adik yang sedang mencari informasi mengenai bilangan prima, definisi bilangan prima itu sendiri bisa di artikan secara umum bilangan prima adalah bilangan asli yang lebih besar dari satu (1) dimana pembagiannya ialah bilangan 1 dan bilangan itu sendiri, dalam artian jika bilangan tersebut masih bisa dibagi dengan selain bilangan 1 dan bilangan itu sendiri maka itu bukan termasuk bilangan prima. Contoh sebut saja bilangan 6 bukan termasuk bilangan prima karena bilangan 6 masih bisa dibagi dengan 2 atau 3, maka dari itu 6 bukan termasuk bilangan prima.

Yang termasuk bilangan prima kurang dari 20 ialah (2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19), sedangkan untuk bilangan prima 1 sampai 100 ialah (2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47, 53, 59, 61, 67, 71, 73, 79, 83, 89, 97) atau 25bilangan, dan perlu anda ketahui sifat bilangan prima tidak terhingga, jadi tidak ada bilangan prima terbesar dalam ilmu matematika.

Dalam matematika bila suatu bilangan yang lebih besar dari bilangan 1 (satu) bukan bilangan prima, maka bilangan itu disebut bilangan komposit. Yang merupakan kebalikan dari bilangan prima itu sendiri. Adapun dalam bilangan prima kita mengenal faktorisasi prima, maksudnya ialah pembentukan suatu bilangan ke dalam bentuk perkalian dimana faktornya merupakan bilangan prima itu sendiri. Dimana untuk mencari faktorisasi prima bisa menggunakan 2 cara yakni ; Menggunakan pohon faktor dan Menggunakan pembagian bersusun.

Karakteristik bilangan prima memang agak unik dan sering kita jumpai dalam perhitungan matematika, maka dari itu penting kiranya untuk mengetahui definisi bilangan prima dan setidaknya hafal/tahu bilangan prima 1 sampai 100 yang telah penulis sharekan disini. Pelajari juga macam-macam bilangan dalam matematika dan contohnya

Sifat huruf 3

اِطْبَاقٌ (ITHBAQ) = Tertutup. Maksudnya ialah membnyikan huruf dengan melengkungkan keliling lidah ke langit-langit mulut, sehingga bunyinya lebih besar dan berat. Hurufnya ada 4 yaitu : صَضْطَظَ

8. اِنْفِتَاحٌ (NFITAH ) = Terbuka. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan pertengahan lidah terbuka (tidak melengkungkan keliling lidah ke langit-langit), sehingga bunyi huruf lebih kecil dan ringan. Hurufnya 25 yaitu: مَنْ اَخَذَ وَجَدَ سَعَةً فَزَكَا حَقٌّ لَهُ شُرْبُ غَيْثٍ

9. اِصْمَاتٌ (ISHMAT)= Diam atau menahan. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan berat dan tertahan. Hurufnya ada 23 yaitu : جَزُّ غِشَّ سَاخِطٍ صَدَّ ثِقَةٍ اِذْوَعَظَهُ يَحُضُّكَ

10 اِذْلاَقٌ (IDZLAQ) = Lancar, ujung atau tajam. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan ringan dan lancar. Hurufnya ada 6 yaitu : فَرَّ مِنْ لُبٍّ

II. Sifat-sifat huruf yang tidak berlawanan sebanyak 9 yaitu :
1. تَوَسُّطٌ (TAWASSUTH) = Pertengahan antara Syiddah dan Rakhawah.
2. لَيِّنٌ (LAYYIN) = Lunak
3. اِنْحِرَافٌ (INHIRAF) = Condong.
4.تَكْرِيْرٌ (TAKRIR) = Mengulang-ulang.
5. صَفِيْرٌ (SHAFIR) = Siul/Seruit.
6. تَفَشِّيْ (TAFASY-SYI) = Menyebar.
7. قَلْقَلَةٌ (QALQALAH) = Goncang.
8. اِسْتِطَالَةٌ (ISTITHALAH) = Memanjang.
9. غُنَّةٌ (GHUNNAH) = Berdengung.

URAIAN 9 SIFAT-SIFAT  HURUF YANG TIDAK  BERLAWANAN.

1. تَوَسُّطٌ (TAWASSUTH) = Pertengahan antara Syiddah dan Rakhawah. Maksudnya ialah membunyikan huruf

2. لَيِّنٌ (LAYYIN) = Lunak. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan lunak, lemah dan lembut, ketika huruf itu mati dan jatuh sesudah harakat fathah. Hurufnya ada 2 yaitu : _َوْ _َ يْ = خَوْفٌ - سَوْفَ - كَيْفَ - اِلَيْكَ -

3. اِنْحِرَافٌ (INHIRAF) = Condong. Maksudnya ialah membunyikan huruf condong ke ujung lidah dengan sedikit melenturkan (melengkungkan) lidah. Hurufnya ada 2 yaitu : ل ر

4. تَكْرِيْرٌ (TAKRIR) = Mengulang-ulang. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan lidah bergetar tidak lebih dari dua getaran. Apabila getarannya sampai tiga kali, maka tercelalah. Dan apabila sampai empat getaran, berarti huruf itu telah menjadi dua huruf. Hurufnya ada satu yaitu : ر

5.صَفِيْرٌ (SHAFIR) = Siul atau seruit. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan berdesir bagaikan suara seruling. Hurufnya ada tiga, yaitu : ص ز س

6. تَفَشِّيْ (TAFASY-SYI) = Menyebar. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan angin tersebar di mulut. Hurufnya ada satu, yaitu : ش

7.قَلْقَلَةٌ (QALQALAH) = Goncang. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan concangan pada makhrajnya, sehingga terdengar pantulan suara yang kuat pada sat mati atau dimataikan karena berhenti (waqaf) Hurufnya ada lima, yaitu : قُطْبُ جَدٍ
Qalqalah terbagi menjadi dua, yaitu :
a. قَلْقَلَةٌ صُغْرَى (QALQALAH SHUGHRA), yaitu pantulan suara huruf qalqalah agak lebih kecil, karena huruf qalqalahnya itu mati asli berada di tengah-tengah kata atau kalimat. Contoh : يَقْبَلُ – يَطْبَعُ – يَدْخَلُ – يَجْعَلُ – يَبْتَغُ
b. قَلْقَلَةٌ كُبْرَى (QALQALAH KUBRA), yaitu pantulan suara huruf qalqalah agak lebih besar, karena huruf qalqalahnya itu sebenarnya hidup, tapi dimatikan ketika waqaf (menghentikan bacaan). Copntoh :

قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ - اَللهُ الصَّمَدُ- لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ- وَلَمْ يَكُنْ لَّه كُفُوًااَحَدٌ

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ- مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ- وَمِنْ شَرِّالنَّفَّاثَاتِ فِى الْعُقَدِ-وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

8. اِسْتِطَالَةٌ (ISTITHALAH) = Memanjang. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan memanjang di salah satu tepi pangkal lidah sampai ke depan. Hurufnya ada satu, yaitu :ض

9. غُنَّةٌ (GHUNNAH) = Berdengung. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan suara berdengung yang keluar dari pangkal hidng. Hurufnya ada dua, yaitu : م ن

Jadi secara keseluruhan sifat-sifat huruf ini ada 19 sifat, seperti yang telah dijelaskan datas.

Sifat huruf

ASY SYAFATAIAN (kedua bibir), yang terbagi menjadi 4 bagian :
1.    Perut bibir bawah bertemu dengan ujung dua gigi atas, keluar darinya hurufف
2.    Bertemunya antara bibir atas dan bawah dengan sedikit menekan, keluar darinya huruf ب
3.    Bertemunya antara bibir atas dan bawah dengan menekan sedikit lebih ringan, keluar darinya huruf م
4.    Bertemunya antara bibir atas dan bawah namun ada sedikit rongga, keluar darinya huruf و

AL KHOYSYUUM [Batang hidung], keluar darinya sifat ghunnah/mendengung, yaitu mim dan nun yang bertasydiid, urutannya ada 5 yaitu:
1.    Syiddah
2.    Naaqis
3.    bighunnah
4.    Ikhfa’
5.    Sukun Berharokat
Adapun tempat-tempat keluarnya huruf secara rinci ada 17 :
Rongga mulut (huruf mad yang tiga : ا،و،ي
Pangkal tenggorokan ء،ه
Tengah tenggorokan ع،ح
Ujung tenggorokan غ،خ
Pangkal lidah paling belakang ق
Pangkal lidah sedikit ke depan ك
Tengah lidah dengan langit-langit ج،ش،ي
Sisi lidah bertemu geraham atas ض
Dibawah sisi lidah setelah dhad ل
Ujung lidah setelah lam ن
Ujung lidah setelah nun ر
Ujung lidah bertemu gusi atas ط،د،ت
Ujung lidah bertemu ujung gigi depan yang atas ظ،ذ،ثUjung lidah diantara gigi atas dan gigi bawah (lebih dekat ke bawah)ص،س،ز
Bibir bawah bagian dalam bertemu ujung gigi atas ف
Dua bibir و،ب،م
Rongga hidung (ghunnah/ dengung)
SIFAT-SIFAT HURUF
Sifat menurut bahasa adalah suatu keadaan yang menetap pada sesuatu yang lain. Menurut istilah adalah keadaan yang baru datang yang berlaku bagi suatu huruf yang dibaca tepat keluar dari makhrajnya.
Ahli qiraat berbeda pendapat dalam menetapkan jumlah sifat-sifat huruf hijaiyah. Sebagian menetapkan sebanyak 19 sifat, dan sebagian lagi menetapkan 18 sifat, 17 sifat, 16 sifat 14 sifat, dan bahkan ada yang menetapkan 44 sifat. Dari sifat-sifat huruf yang ada, maka tiap-tiap huruf hijaiyah dalam Al-Qur’an paling sedikit mempunyai 5 sampai 7 sifat. Pada kesempatan ini kita bicarakan sebanyak 19 sifat-sifat huruf yang lebih umum dibicarakan oleh ahli qiraat. Kita bagi menjadi dua kelompok, yaitu :

I. Sifat-sifat huruf yang berlawanan sebanyak 5 sifat ditambah lawannya 5 sifat, sehingga seluruhnya menjadi 10 sifat, yaitu :

1. جَهْرٌ (JAHAR) = Jelas, 2. هَمْسُ (HAMAS) = Samar

3. شِدَّةٌ (SIDDAH) = Kuat 4. رَخَاوَةٌ (RAKHAWAH) = Lunak

5. اِسْتِعْلاَءٌ (ISTI’LA’)= Terangkat 6.اِسْتِفَالٌ (ISTIFAL) = turun

7. اِطْبَاقٌ (ITHBAQ) = Tertutup 8. اِنْفِتَاحٌ(INFITAH) = Terbuka

9. اِصْمَاتٌ (ISHMAT)= Diam 10 اِذْلاَقٌ (IDZLAQ) = Lancar

URAIAN 10 SIFAT-SIFAT HURUF YANG BERLAWANAN

1. جَهْرٌ (JAHAR) = Jelas. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan tidak berdesis dan nafas tertahan, sehingga bunyi terdengar lebih jelas dan bersih. Hurufnya ada 19 yaitu :عَظُمَ وَزْنُ قَارِئٍ ذِيْ غَضٍّ جِدٍّ طَلَبَ

2. هَمْسُ (HAMAS) = Samar. Maksudnya ialah membuinyikan huruf dengan berdesis dan nafas terlepas, sehingga bunyi huruf terdengar agak samar. Hurufnya ada 10 yaitu : فَحَثَّهُ شَخْصٌ سَكَتَ

3. شِدَّةٌ (SIDDAH) = Kuat. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan suara tertahan dan lebih kuat tertahannya ketika mati atau waqaf. Hurufnya ada 8 yaitu : اَجِدُ قِطَّ بَكَتْ

4. رَخَاوَةٌ (Rakhawah) = Lunak. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan suara terlepas, berlalu /berjalan beserta huruf itu. Hurufnya ada 16 yaitu :

خُذْ غَثَّ حَظَّ فّضَّ شُوْصٍ زَيَ سَاهٍ

5. اِسْتِعْلاَءٌ (ISTI’LA’)= Terangkat. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan mengangkat pangkal lidah ke langit-langit mulut, sehingga bunyi huruf menjadi lebih tinggi, tebal dan berat. Hurufnya ada 7 yaitu : خُصَّ ضّغْطٍ قِظْ

6.اِسْتِفَالٌ (ISTIFAL) = turun. Maksudnya ialah membunyikan huruf dengan menurunkan pangkal lidah ke dasar lidah, sehingga bunyi huruf menjadi rendah, tipis dan ringan. Hurufnya ada 22 yaitu : ثَبَتَ عِزُّ مَنْ يُجَوِّدُ حَرْفَهُ اِنْ سَلَّ شَكَا

7. اِطْبَاقٌ (ITHBAQ) = Tertutup. Maksudnya ialah membnyikan huruf dengan melengkungkan keliling lidah ke langit-langit mulut, sehingga bunyinya lebih besar dan berat. Hurufnya ada 4 yaitu : صَضْطَظَ

8. اِنْف

Sifat - Sifat Huruf Hijaiyah

Sifat - Sifat Huruf Hijaiyah

Makhorijul huruf adalah merupakan tempat keluarnya huruf dalam melafalkan huruf al-Qur’an. Pengertian makhraj dari segi bahasa adalah tempat keluar. Sedangkan dari segi istilah makhraj diartikan tempat keluarnya huruf. Mengetahui tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyyah adalah sangat penting karena hal ini menjadi dasar dalam melafadkan huruf hijaiyyah secara benar.
Pengertian di atas dapat dipahami bahwa makhraj merupakan tempat keluarnya huruf-huruf yang sudah ditentukan yaitu uruf hijaiyyah, dimana dalam membaca al-Qur’an makhorijul Qur’an harus diketahui dan benar-benar dipahami dalam rangka untuk menciptakan bacaan al-Qur’an yang baik dan benar.
Makhorijul Huruf ditinjau dari morfologi berasal dari Fi’il Madhi "خَرَجَ " yang berarti “Keluar ”. Kemudian diikutkan wazan "مَفْعَل ٌ" yang bershighat isim makan menjadi "مَخْرَجٌ " yang berarti “Tempat Keluar ”. Bentuk jama’nya adalah "مَخَارِجُ الْحُرُوْفِ " yang berarti “Tempat-Tempat Keluar Huruf ”. Jadi “Makhorijul Huruf ” adalah “Tempat-Tempat Keluarnya Huruf ”.
Secara bahasa Makhraj artinya : مَوْضِعُ الْخُرُوْج ِ , yang berarti tampat keluar . Sedangkan menurut istilah , Makhraj adalah : اِسْمُ لِلْمَحَلِّ الَّذِى يُنْشَاءُ مِنْهُ الْحَرْفُ , suatu nama tempat yang pada huruf dibentuk (diucapkan).
Pengertian di atas memiliki pengertian yang sama dengan defenisi sebelumnya, dimana Makhorijul Huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada waktu huruf-huruf itu dibunyikan.
Ketika membaca al-Qur’an, setiap huruf harus dibunyikan sesuai dengan Makhrajnya . Kesalahan dalam pengucapan huruf dapat menimbulkan perbedaan makna atau kesalahan arti pada bacaan yang sedang dibaca. Dalam kondisi tertentu, kesalahan ini bahkan dapat menyebabkan kekafiran apabila dilakukan dengan sengaja. Kesalahan Makhraj yang menyebabkan berubahnya arti misalnya Ha’ (ح ) pada lafaz "الرَّحِيْم ُ" yang artinya “Maha Penyayang ” pada kalimat basmalah yang terbaca Kha’ "الرَّخِيْم ُ" (خ ) yang artinya “Suara Merdu ”. Maka jauhlah artinya dari apa yang dikehendaki Allah swt.
Para ulama’ berbeda pendapat mengenai jumlah makhraj huruf hijaiyyah. Mayoritas ulama’ mengikuti pendapat Al-kholil Bin Ahmad, pendapat ini juga diikuti oleh Imam Ibnu Al-jazary. Mereka berpendapat bahwa makhraj huruf hijaiyyah yang khusus ada 17 tempat, sedangkan yang umum ada 5 tempat, yaitu :

AL JAUF (rongga mulut), yakni celah panjang yang berada di belakang tenggorokan   sampai ke mulut. Keluar darinya huruf-huruf mad yaitu ا و ي
Terkumpul dalam kalimat : نوحيها - أونينا - أتجا د لونني

AL HALQ (tenggorokan) , yang terbagi menjadi 3 bagian:
1.    Tenggorokan bagian bawah, keluar darinya huruf ء dan ه
2.    Tenggorokan bagian tengah, keluar darinya huruf ح dan ع
3.    Tenggorokan bagian atas, keluar darinya huruf غ dan خ
AL LISAAN (lisan), dibagi menjadi 10 bagian :
1.    Pangkal lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ق
2.    Bawah pangkal lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ك
3.    Tengah lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ش, ي dan ج
4.    Salah satu tepi lisan sampai pada ujungnya berpapasan dengan langit-langit atas, keluar darinya    huruf ل
5.    Tepi lisan bertemu dengan gigi geraham dan langit langit atas, keluar darinya huruf ض
6.    Ujung lisan di bawah makhroj ل bertemu dengan bagian atas dari langit-langit atas, keluar darinya huruf ن
7.    Punggung lisan denga gusi atas, keluar darinya huruf ر
8.    Ujung lisan dengan antara ujung dua gigi atas dan bawah [ dengan tetap ada lubang [celah] diantara keduanya yaitu antara ujung lisan dan 2 gigi atas dan bawah], keluar darinya huruf ص, س dan ز
9.    Ujung lisan bertemu dengan pangkal dua gigi atas, keluar darinya huruf ط ,دdan ت
10. Ujung lisan bertemu dengan ujung dua gigi atas, keluar darinya huruf ث, ذ danظِ
ASY SYAFATAIAN (kedua bibir), yang terbagi menjadi 4 bagian :
1.    Perut bibir bawah bertemu dengan ujung dua gigi atas, keluar darinya hurufف
2.    Bertemunya antara bibir atas

AL TA'RIF


Assalamu'alaikum selamat malam

Hukum LAM TA'RIF ATAU ALI LAM terbagi menjadi dua bagian yaitu :
1.IDHAR QOMARIYAH
2.IDGHOM SYAMSYIYAH

1.IDHAR QOMARIYYAH
Qomar : bulan
Qomariyah :sebangsa bulan

ALIF LAM itu diumpamakan bintang dan huruf itu diumpamakan bulan.,maka bintang itu tetap terang kelihatan meskipun bertemu dengan bulan

cara membaca IDHAR QOMARIYYAH yaitu harus dibaca dengan jelas dan terang seperti kita memandang bulan.

Bisa dihukumi bacaan IDHAR QOMARIYYAH itu apabila ada ALIF LAM bertemu dengan sala satu Huruf QOMARIYYAH yang berjumlah 14 huruf, yang terkumpul pada lafazh :
ابغ حجك وخف عقيمة
(ABGHI HAJJAKA WAKHOF'AQIIMAH)
yaitu :
ء ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه
(HAMZAH,BA,GHOIN,KHA,JIM,
KAF,WAU,KHO,FA,'AIN,QOF,
YA,MIM,HA)

dalam penulisan Hukum IDHAR QOMARIYAH diberi tanda sukun pada huruf LAM sebagai tanda bahwa huruf tersebut harus dibaca terang dan jelas.

contoh seperti lafazh :
الأبتر
(AL ABTARU)
البرية
(AL BARIYYATU)
الغفور
(AL GHOFUURU)
الحمد
(AL HAMDU)
الجنة
(AL JANNATU)
الكوثر
(AL KAUTSARU)
الوسيلة
(AL WASIILATU)
الخير
(AL KHOIRU)‎
الغمام
AL GHOMAAMU
الحميم
AL KHAMIIMU
الخير
AL KHOIRU
القمر
ALQOMARU
DLL

2.IDGHOM SYAMSIYYAH

Syam : matahari
Syamsiyah : sebangsa matahari

ALIF LAM diumpamakan bintang dan huruf itu diumpamakan matahari maka apabila bintang bertemu dengan matahari akan menjadi tidak kelihatan.,
maka apabila ALIF LAM bertemu dengan huruf syamsiyah menjadi tidak terbaca sebagaimana melihat matahari.

cara membaca IDGHOM SYAMSIYAH harus di idgomkan (dimasukan) kedalam salah satu huruf SYAMSIYYAH yang berjumlah 14 huruf. yaitu :
ط ث ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ش ل
( THO-TSA- SHOD-DZAL
-NUN-DAL-SIN-ZHO-ZAI- SYIN-LAM)

dalam penulisan hukum IDGHOM SYAMSIYYAH diberi tanda tasyjid pada huruf yang 14 diatas sebagai tanda bahwa bunyi ALIF LAM hilang karena di IDGHOOM kan kepada huruf tersebut.
contoh :
الطارق
ATH THOORIQU
الثلث
ATS TSULUTSU
الصادقون
ASH SHOODIQUUNA
الرحمن
AR ROHMAANU
السلام
AS SALAAMU
التواب
AT TAWWABU
الرحيم
AR ROKHIMU
والشمس
WASY SYAMSI
dll.

WALLAHU A'LAM

jika ada kesalahan atau masih ada kekurangan mohon jika ada yang berkenan menambahi

Selasa, 11 Oktober 2016

Tajwid

Tajwid Hukum Bacaan Nun Mati Idhar, Idgham, Ikhfa dan iqlab
A. Hukum bacaan nun mati (نْ ) atau tanwin ( ً ٍ ٌ )
Nun mati/tanwin apabila bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah hukum bacaannya ada empat macam, yaitu: Idhhar, idgham, iqlab dan ikhfa.

1. Idhar ( إظْهَارٌ )
Idhar artinya jelas atau terang. Apabila ada nun mati/tanwin (/ نْ ً ٍ ٌ ) bertemu dengan salah satu huruf halqi hukum bacaannya disebut idhar.
Huruf-huruf halqi itu ada enam yaitu: ا ح خ ع غ ھ
Contoh bacaan idhar:
No Huruf Nun mati (نْ) Tanwin (ً ٍ ٌ )
1
ا
مَنْ أمَنَ
  رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ
2
ح
عَنْ حَرَامِكَ
نَارٌ حَامٍيَةٌ
3

خ

مَنْ خَشِيَ

ذَرَّةٍ خَبٍيْرٌ
4

ع

مِنْ عِلْمٍ

سَمٍيْعٌ عَلٍيْمٌ
5

غ

مِنْ غِلٍّ

اَجْرٌ غَيْرُ
6

ھ

مِنْ هَادٍ

جُرُفٍ هَارٍ

2. Idgham ( اِدْغَامٌ )
Idgham artinya memasukkan atau melebur. Apabila nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf dari huruf ي ن م و ل ر maka wajib dibaca idgham, cara membacanya seolah mentasydidkan nun mati/tanwin (نْ / ً ٍ ٌ ) ke dalam huruf hidup sesudahnya. Sehingga bunyi nun mati atau tawin tidak terdengar sama sekali.
Idgham terbagi menjadi dua macam, yaitu: idgham bighunnah dan idgham bila ghunnah.

a. Idgham bighunnah ( اِدْغَامٌ بِغُنَّةٍ )
Idgham bighunnah artinya memasukkan atau melebur dengan dengung (ghunnah) yaitu bila nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf idgham bighunnah yang empat yaitu:
Hukum bacaannya wajib dibaca berdengung (bighunnah) dengan meleburkan suara nun mati/tanwin ke dalam huruf yang ada di depannya.
Contoh bacaan idgham bighunnah:
no Huruf Nun mati (نْ) Tanwin ( ً ٍ ٌ )

1

ي

مَنْ يَقُوْلُ

يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ

2

ن

مِنْ نِعْمَةِ

حِكْمَةٍ نَافِعَةٍ

3

م

مِنْ مَسَدٍ

عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ

4

و

مِنْ وَرَاءِهِمْ

خَيْرٌ وَاَبْقَى
Ketentuan bacaan idgham bighunnah tidak berlaku lagi jika nun mati berada dalam satu kata. Hukum bacannya wajib dibaca idhar atau bunyi nun mati/tanwin dibaca jelas.
Contoh : قِنْوَانٌ ـ صِنْوَانٌ ـ دُنْيَا ـ بُنْيَانٌ

b. Idgham bilaghunnah ( اِدْغَامٌ بِلاَ غُنَّةٍ)
Idgham bilaghunnah artinya memasukkan atau melebur tanpa berdengung. Apabila nun mati atau tnwin bertemu dengan salah atu huruf idgham bilaghunnah yaitu ل ـ ر
Hukum bacaannya tidak boleh berdengung tetapi wajib melebur nun mati/tanwin ke dalam huruf sesudahnya.
Contoh bacaan idgham bilaghunnah:

No

Huruf Nun mati (نْ) Tanwin ( ً ٍ ٌ )
1

ل

مِنْ لَدُنْكَ

هُدًى لِلْمُتَّقِيْنَ
2

ر

مِنْ رَبِّكَ

خَيْرٌ رَازِقِيْنَ

3. Iqlab ( اقلاب )
Iqlab artinya membalik atau mengganti. Apabila nun mati/tanwin bertemu dengan huruf ب, maka hukum bacaannya disebut iqlab. Cara membacanya adalah bunyi nun mati/ tanwin berubah menjadi bunyi mim ( مْ) Huruf iqlab hanya satu yaitu huruf ب
Contoh bacaan iqlab:

No

Huruf

Nun mati (نْ )

Tanwin (ً ٍ ٌ )

1

ب

مِنْ بَعْدِهِمْ

سَمِيْعٌ بَصِيْرٌ

4. Ikhfa ( اِخْفَاءٌ)
Ikhfa artinya menyamarkan/menyembunyikan bunyi nun mati atau tanwin. Maksudnya bunyi nun mati/ tanwin dibaca samar-samar antara jelas dan dengung, serta cara membacanya ditahan sejenak. Hukum bacaan disebut ikhfa apabila nun mati/tanwin bertemu dengan salah satu huruf ikhfa yang jumlahnya ada 15 yaitu:
ت ـ ث ـ ج ـ د ـ ذ ـ ز – س ـ ش ـ ص ـ ض ـ ط ـ ظ ـ ف ـ ق ـ ك
Contoh bacaan ikhfa:

No

Huruf

Nun mati (نْ )

Tanwin (ً ٍ ٌ )
1

ت

فَمَنْ تَبِعَ

جَنّتٍ تَجْرِى
2

ث

فَمَنْ ثَقُلَتْ

شِهَابٌ ثَاقِبٌ
3

ج

اِنْ جَاءَكُمْ

خَلْقٍ جَدِيْدٍ
4

د

اَنْدَادًا

دَكًّا دَكًّا
5

ذ

مِنْ ذَهَبٍ

نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ
6

ز

وَاَنْزَلْنَا

صَعِيْدًا زَلَقًا
7

س

أَلإِنْسَانُ

سَلمًا سَلمًا
8

ش

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

عَذَابٍ شَدِيْدٍ
9

ص

عَنْ صَلاَتِهِمْ

عَمَلاً صَالِحًا
10

ض

مَنْضُوْدٍ

مُسْفِرَةٌ ضَاحِكَةٌ
11

ط

مِنْ طَيِّبَاتٍ

بَلْدَةٌ طَيٍّبَةٌ
12

ظ

مِنْ ظُهُوْرِهِمْ

حُرَّاءً ظَاهِرَةً
13

ف

أَنْفُسِهِمْ

مُخْتَالٍ فَخُوْرٍ
14

ق

مِنْ قَبْلِ

رٍزْقًا قَالُوا
15

ك

مَنْ كَانَ يَرْجُو

نَاِصيَةٍ كَاذِبَةٍ

B. Hukum bacaan Mim Mati ( مْ )
Hukum mim mati merupakan salah satu dari ilmu tajwi

Senin, 10 Oktober 2016

Pengertian Tajwid, Keutamaan Dan Hukum Mempelajarinya

Pengertian Tajwid, Keutamaan Dan Hukum Mempelajarinya
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
1. Pengertian Tajwid

Secara lughat (bahasa) kata "Tajwid" berarti "Tahsin" (memperbaiki), sedangkan menurut istilah adalah: "Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya, serta memberi hak-haknya, seperti: jelas kuat, lemah dan sifat-sifat huruf, seperti: tebal, tipis,  al-jahr, isti'la, istifal dan lain-lain. Haq huruf yaitu sifat asli yang senantiasa ada pada setiap huruf atau seperti sifat Al-jahr, Isti’la, dan lain sebagainya. Hak huruf meliputi sifat-sifat huruf dan tempat-tempat keluar huruf.
Mustahaq huruf yaitu sifat yang sewaktu-waktu timbul oleh sebab-sebab tertentu ,seperti; idh-har, ikhfa, iqlab, idgham, qalqalah, ghunnah, tafkhim, tarqiq, mad, waqaf, dan lain-lain.
Imam Ali bin Tholib mengatakan bahwa Tajwid adalah mengeluarkan setiap huruf dari makhrajnya dan memberikan hak setiap huruf (yaitu sifat yang melekat pada huruf tersebut seperti qolqolah, Hams, dll) dan mustahaq huruf (yaitu sifat-sifat huruf yang terjadi karena sebab-sebab tertentu, seperti izhar, idghom, dll.)
Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat al-Quran.
Pengertian tahsin (تحسين) secara bahasa sama seperti pengertian tajwid yang berasal dari kata حَسَّنَ- يُحَسِّنُ- تَحْسِيْنًا yang berarti membaguskan atau memperbaiki.
Adapun masalah-masalah yang dikemukakan dalam ilmu ini adalah makharijul huruf (tempat keluar-masuk huruf), shifatul huruf (cara pengucapan huruf), ahkamul huruf (hubungan antar huruf), ahkamul maddi wal qasr (panjang dan pendek ucapan), ahkamul waqaf wal ibtida’ (memulai dan menghentikan bacaan) dan al-Khat al-Utsmani.
Maka dapat dikatakan Ilmu Tajwid adalah pengetahuan tentang kaidah serta cara-cara membaca Al-Quran dengan mengeluarkan huruf dari makhrojnya serta memberi hak dan mustahaknya
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
”Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya”(HR.Muslim).

2. Tujuan dan Keutamaan mempelajari Ilmu Tajwid
Tujuan mempelajari ilmu Tajwid adalah agar dapat membaca ayat-ayat Al-Qur'an secara betul (fasih) sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah saw. serta dapat memelihara lisannya dari kesalahan-kesalahan ketika membaca al-Qur'an. Juga agar dapat memelihara bacaan Al-Quran dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca.
Kesalahan dalam membaca Al-Quran dikategorikan dalam dua macam, yaitu:
1. Al-Lakhnu al-Jaliy (Kesalahan besar / fatal)
Adalah kesalahan dalam membaca Al-Quran yang dapat mengubah arti dan menyalahi urf qurro. Melakukan kesalahan ini hukumnya Haram. Yang termasuk diantaranya ialah:
- Kesalahan makhraj huruf. biasanya terjadi pada pengucapan huruf-huruf yang serupa seperti 'ain dan hamzah, cha, ha, kho dan ghain, ta dan sebagainya.
- Salah membaca mad, seperti bacaan pendek dibaca panjang atau sebaliknya.
- Salah membaca charokat. Seperti charokat di akhir kata sebagai yang menunujukkan jabatan kata
2. Al-Lakhnu al-Khofiy (Kesalahan kecil).

Adalah kesalahan dalam membaca

3. Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
Tentang hukum mempelajari ilmu tajwid dapatlah kita ketahui dan kita pahami  sebagai berikut:
"Mempelajari ilmu tajwid (hukumna) fardhu Kifayah dan mengamalkannya fardhu 'ain bagi setiap pembaca al-Qur'an (qari') dari umat Islam. Sebagaimana firman Allah swt.:'Dan bacalah al-Qur'an secara tartil' Dan sabda Nabi Muhammad saw.:'Bacalah al-Qur'an dengan lagu orang-orang Arab dan janganlah kamu melagukan seperti orang-orang fasik dan orang orang sombong, karena sesungguhnya akan datang beberapa kaum (golongan) sesudah aku (nabi saw.) yang suka mengulang-ngulang bacaan al-qur'an (seperti mengulang-ulang nyanyian dengan bunyi-bunyian musik) sambil meratap-ratap, mereka membaca al-Qur'an tidak melalui tenggorokan dan tidak memikirkan artinya, hati mereka berpaling dari tujuan membaca al-Qur'an dan hati orang yang heran (mengagumi tingkah lak

Pengertian Dan Hukum Belajar Ilmu Tajwid

Pengertian Dan Hukum Belajar Ilmu Tajwid
Pengertian Tajwid

Arti Tajwid secara bahasa adalah membaguskan atau memperindah, sedangkan secara pengertian istilah adalah kaidah atau tatacara membaca Al qur'an dengan sebaik-baiknya. Tujuan dari ilmu tajwid adalah memelihara bacaan Al qur'an dari kesalahan dan perubahan serta menjaga lisan dari kesalahan membaca Al qur'an.

Hukum Tajwid

Mempelajari ilmu tajwid hukumnya adalah fardhu kifayah, maksud fardhu kifayah disini adalah kewajiban yang harus ditunaikan minimal dikerjakan oleh satu orang maka lepaslah kewajiban semua orang disuatu tempat. Walaupun hukum mempelajari tajwid fardhu kifayah tetapi hukumnya membaca Al qur'an dengan tajwid adalah fardhu 'ain yaitu wajib bagi semua orang islam. Maksudnya fardhu 'ain disini adalah setiap orang islam wajib membaca Al qur'an sesuai dengan ketentuan dan kaidah tajwid tetapi tidak harus mengetahui nama dan hukum tajwidnya secara detil dan mendalam.  

Dalil Ilmu Tajwid 

1.  Dalil dari Al-Qur’an.
Firman Allah SWT,  Artinya: “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil ”[QS:Al-Muzzammil (73): 4].
Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi SAW untuk membaca Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu memperindah pengucapan setiap huruf-hurufnya (bertajwid). Firman Allah SWT yang lain, Artinya: “Dan Kami (Allah) telah bacakan (Al-Qur’an itu) kepada (Muhammad SAW.) secara tartil” [Q.S. Al-Furqaan (25): 32].

2.  Dalil dari As-Sunnah.
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ummu Salamah r.a.
(istri Nabi SAW), ketika beliau ditanya tentang bagaiman bacaan dan sholat Rasulullah SAW, maka beliau menjawab: Artinya: “Ketahuilah bahwa Baginda SAW sholat kemudian tidur yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi, kemudian Baginda kembali sholat yang lamanya sama seperti ketika beliau tidur tadi, kemudian tidur lagi yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi hingga menjelang shubuh. Kemudian dia (Ummu Salamah) mencontohkan cara bacaan Rasulullah SAW dengan menunjukkan (satu) bacaan yang menjelaskan (ucapan) huruf hurufnya satu persatu.” (Hadits 2847 Jami' At-Tirmizi).
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah Ibnu ‘Amr, Rasulullah SAW bersabda: Artinya: “Ambillah bacaan Al-Qur’an dari empat orang, yaitu: Abdullah Ibnu Mas’ud, Salim, Mu’az bin Jabal dan Ubai bin Ka’ad.” (Hadits ke 4615 dari Sahih Al-Bukhari).

3.  Dalil dari Ijma’ Ulama.
Telah sepakat para ulama sepanjang zaman sejak dari zaman Rasulullah SAW sampai sekarang dalam menyatakan bahwa membaca Al- Qur’an secara bertajwid adalah suatu yang fardhu dan wajib. Pengarang kitab Nihayah menyatakan: “Sesungguhnya telah ijma’ (sepakat) semua imam dari kalangan ulama yang dipercaya bahwa tajwid adalah suatu hal yang wajib sejak zaman Nabi SAW sampai dengan sekarang dan tiada seorangpun yang mempertikaikan kewajiban ini.”